- Back to Home »
- CINTA MENUNDA KEHILANGAN
Posted by : Unknown
Selasa, 28 Februari 2012
Membesarkan gelak tawa, menebar riuh, beradu riang, dan menganggap
semuanya akan baik-baik saja, biar sajalah seperti itu, walau sebenarnya
kau sangat sadar, bahwa jiwamu terlalu gusar, untuk hanya sekedar
menatap senja yang temaram. Hatimupun terlalu letih, untuk menahan sepi
yang kian menindih, meremukkan jiwamu, hingga menyerpih.
Melepasmu, dengan segala kehampaan, adalah perih yang tak
terbantahkan. Selalu saja membuat jiwa mendadak lumpuh, jatuh bersimpuh,
dan terus terbenam dalam kepiluan yang panjang. Terlalu banyak guratan
luka, setumpuk cerita, namun sedikit sekali mimpi dan harapan yang
tersisa.
Rindu itu menyentak, saat hati tengah meretas kenangan, yang terulur
santun. Betapa masih melekat dalam ingatan, sepasang mata yg kerap
memandang lembut, bibir yg senantiasa tersenyum, suara yang selalu
memanjakan telinga, dan dekapan hangat yang selalu mampu menjinakkan
setiap lekuk kepenatan.
Sungguh, lukisan garis-garis rautmu itu, selalu
saja membuat raga ini terasa ngilu, dan saat semua itu datang, aku hanya
bisa mengerti satu hal, betapa cinta hanyalah menunda kehilangan.
Sudah 30 malam, senja dipaksa berlabuh, meyisakan pekat malam yang
enggan berpendar. Sepipun terlalu dingin mengendap. Sementara hujan,
seolah tak ingin terlalu buru-buru, menghapus jejak yang pernah kau
toreh, dan musimpun tak pernah mau tua.