Posted by : Unknown Selasa, 13 Desember 2011

banci kamera


Kita nggak akan pernah tau dengan siapa akan dipertemukan, apakah kita dipertemukan dengan orang yang memiliki niat jahat, atau dipertemukan dengan orang yang berasal dari keluarga baik-baik, semua itu akan tetap menjadi misteri. Misteri ini yang membuat jalan kehidupan menjadi lebih menarik, terlebih jika kita dipertemukan dengan orang yang spesial, membuat pertemuan itu akan selalu disyukuri.

Setelah Gw dan temen2 Gw menghadiri SARASEHAN PECINTA KAKTUS, tibalah saat bagi kami untuk melihat keindahan kota Jogja. Rute pertama yang kami lalui adalah Jalan Malioboro, di perjalanan menuju Jalan Malioboro kami berdoa agar dipertemukan dengan wanita cantik khilaf yang ngebet pengen punya pasangan, sebuah doa wajar bagi kami, MAHASISWA baik-baik yang seharian penuh bertemu dan bercengkrama dengan tumbuh-tumbuhan berduri bernama KAKTUS, kenyataan ini begitu pilu.

Sepanjang mata memandang di sekitar area Malioboro hanya tampak penjual kaki lima menjajakan barang daganganya, adapun komoditi primadona di kawasan ini adalah KOLOR bercorak BATIK, temen-temen Gw masih khusuk memanjatkan doa agar, entah karena apa, ada wanita cantik yang turun dari langit sambil mengenakan tank top mengedipkan mata genitnya pada kami, seraya berkata "ADA KOREK NGGAK?" 

Setelah berputar-putar mengelilingi area Malioboro dan dipenuhi rasa putus asa karena ternyata di Malioboro tidak ada satupun pedagang yang menjajakan bayi King Kong, kamipun berencana kembali ke hotel untuk istirahat dan merenungi nasib.

Bayi King Kong bertengkar


Saat itulah takdir berkata lain, tepat di bawah tiang Jalan Malioboro kami mendapati 2 orang wanita lugu tak berdosa sedang bingung menentukan jalan hidup, sebut saja namanya Dian dan Ega (nama sebenarnya). 2 wanita ini memiliki anggota badan yang lengkap, kaki dua, tangan dua, lubang hidung dua, dan mata dua. Untungnya mereka tidak memiliki jakun ataupun berjenggot, karena itu akan terlihat sedikit aneh. Dari jauh kami melihat 2 wanita ini tampak galau, kami sebagai Mahasiswa baik-baik tulang punggung kemajuan bangsa dimasa yg akan datang tentu berkewajiban untuk menolong mereka. Beberapa dari kami telah menyiapkan beberapa alat yang lazim digunakan  untuk menolong umat manusia yang berada dalam KESESATAN, adapun alat tersebut berupa, cangkul, bibit jagung hibrida, pupuk urea, dan tak lupa seekor kerbau untuk membajak sawah.

2 wanita yang tersesat


Kami kemudian mendatangi mereka dengan menaiki Kuda, hasil nyopet dari tukang delman. Btw, perlu Gw jelaskan yang naek Kuda cuma Gw, sementara yang laen jalan kaki, orang cuma nyebrang jalan kok, lagian nggak mungkin juga 1 ekor Kuda Betina dinaiki oleh 11 Mahasiswa berjakun, terkutuk sekali perbuatan itu. Gw menaiki kuda dengan gagah berani, sementara teman2 Gw berada di belakang sambil jalan kayang, sungguh pemandangan yang eksotis di tengah ramainya jalanan Malioboro malam itu. Saat si Kuda buang hajat sembarangan tak tentu arah, Gw melompat turun dengan gaya Michael Jackson lagi nge-dance, itu Gw banget.

beginilah mungkin gaya Gw waktu naek Kuda Betina

Kami mendatangi mereka dengan senyum persahabatan, sementara mereka menatap kami dengan tatapan hina. Salah satu dari kami menanyakan tentang beban hidup yang mereka pikul hingga tampak seperti mengalami penyakit busung lapar. Mereka menjawab dengan kompak sambil garuk2 ketek (tampaknya bulu ketek mereka habis di rebonding, coz waktu Gw amatin, mereka menggaruk keteknya dengan penuh perasaan,takut merusak bulu yang sudah tertata rapi), bahwasanya mereka pengen foto di bawah tiang jalan Malioboro, sebuah alasan yang menurut Gw cupu banget. Gimana mungkin 2 orang wanita berusia 24 tahun jauh2 datang ke Jogja hanya untuk foto di sebuah tiang ???!!! keinginan macam apa ini ???!!!

Dan akhirnya kami berfoto ria di bawah tiang itu, meninggalkan 2 wanita tersebut dalam kehampaan. Kasian.

tiang jalan ini begitu menarik ternyata


Setelah puas berfoto ria, kami pamit kepada 2 wanita itu, tetap dengan senyuman termanis kami. Dari jauh Gw melihat mereka tampak terisak-isak menangisi takdir malam itu. Gw atas nama Mahasiswa Kenotariatan Universitas Brawijaya turut prihatin atas terjadinya tragedi malam itu. Dimanapun kalian berada, semoga kalian tidak mengalami gatal2 di area punggung setelah bertemu dengan kami, KUMPULAN MAHASISWA GAGAH NAN MERONA.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blogger templates

- Copyright © JOMBLO YANG TERTUKAR -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -