- Back to Home »
- SMA ITU .....
Posted by : Unknown
Minggu, 18 Maret 2012
SMA kayak neraka ternyata. Bagi kalian yang belum
pernah mengenyam bangku pendidikan di SMA, satu pesan Gue, jangan kau
lakukan hal itu anak muda. Sungguh bangku,meja,dan papan tulis itu adalah benda
keras, benda-benda tersebut tidak menyehatkan bagi fungsi pencernaan kalian.
Cukuplah kalian memakan makanan yang telah memiliki ijin Dinkes dan tersedia di
kantin, jangan sesekali penasaran dan berniat mencicipi bangku, meja, dan papan
tulis. Spidol juga jangan ya ! Percayalah.
Sebenarnya Gue nggak tega buat mengumbar aib anak-anak
SMA, tapi ini menjadi kewajiban Gue sebagai umat beragama untuk mengungkapkan fakta.
Jadi begini ceritanya. SMA tuh ya tempat bagi mereka yang sudah lulus SMP. Kalian
harus memiliki ijazah SMP untuk bisa mendaftar ke SMA, dan itu adalah syarat
mutlak, tidak bisa tidak. Selain bersekolah dengan mengenakan celana, tidak ada
hal lain yang patut dibanggakan pada fase pendidikan ini. Kecuali kalau kalian
punya “strata pergaulan” yang strategis pada saat itu. Oke, Gue akan jelaskan
beberapa tingkat strata tersebut di bawah ini :
1. Strata Populer, pada tingkat yang
paling atas ini dihuni oleh mereka yang memiliki tingkat ekonomi tinggi atau
kaya dan mereka yang berwajah rupawan, serta memiliki bentuk fisik yang
proporsional. Memiliki salah satu dari dua faktor itu sudah masuk dalam strata
ini. Mereka yang masuk dalam strata ini dipastikan memiliki memori indah masa
SMA karena kehidupan sosial mereka pada masa itu jauh dari kata KESENGSARAAN.
Bagi cewek cantik yang masuk dalam strata ini biasa disebut “Kembang Sekolah”,
sementara bagi cowok kaya yang masuk dalam strata ini disebut “Tawon Sekolah”.
2. Strata Bengis, adalah mereka yang
biasa disebut dengan “Jagal Sekolah”. Mereka yang masuk dalam golongan ini
adalah mereka yang bertampang sangar, berbadan kekar, dan berbau menyan. Salah
satu ciri yang menonjol dari mereka adalah sering nongkrong di ruang BK.
Ketentraman dan kedamaian sekolah tergantung pada perilaku mereka sehari-hari.
Tapi entah kenapa gitu ya, banyak “Kembang Sekolah” yang jadi pacar penghuni
golongan ini. Apakah mereka tidak takut akan disiksa ? Apakah mereka tidak
memikirkan keselamatan hidupnya ? Pola pikir gadis remaja pada masa itu memang
sulit ditebak.
3. Strata Cendekia, adalah mereka yang
memiliki IQ diatas rata-rata kebanyakan makhluk penghuni SMA. Mereka ini adalah
golongan yang selalu dipuja oleh sejuta umat pada saat berlangsung ulangan
harian, ujian semester, dan persiapan UAN. Tingkat kecerdasan mereka tidak
perlu diragukan lagi, mengingat prestasi akademik yang mereka raih jauh dari
kata lazim. Salah satu ciri mereka adalah menggunakan atribut keilmuwan yang
biasa dijumpai di sinetron dewasa ini, BERKACAMATA. Pada saat itu Gue juga
berkacamata, tapi Gue nggak diakui sebagai anggota strata ini, sebab Gue
berkacamata adalah bukan karena terlalu banyak mengkonsumsi bacaan ilmiah,
melainkan karena kebanyakan nonton DORAEMON, sebuah tontonan yang wajib bagi
siswa hina kayak Gue.
4. Strata Birokrasi, pada tingkat
ketiga ini adalah mereka yang masuk dalam jajaran pengurus OSIS atau pengurus
kegiatan ekstrakulikuler. Mereka terlihat eksis jika sekolah mengadakan
hajatan. Dari pensi, orientasi siswa baru, donor darah, sampai sunat massal.
Mereka ingin terlihat penting di mata siswa
lain dengan selalu membawa proposal kegiatan sekolah kemanapun mereka
pergi, ke kantin, ke kantor guru, ke lapangan basket, sampai ke WC. Proposal
selalu ada di samping mereka.
5. Strata Rakyat Jelata, pada tingkat ini
adalah mereka yang tidak memiliki peran penting bagi perkembangan pergaulan di
SMA. Mereka ini ibarat kaktus di tengah padang pasir, mayoritas tapi tidak
memperindah suasana. Mereka yang berada pada strata ini lebih banyak
menghabiskan waktu untuk merenungi nasib.
Dan Gue
berada pada strata yang terbawah, STRATA RAKYAT JELATA, tidak kaya, tidak
tampan, tidak memiliki bentuk badan yang atletis,tidak bengis, tidak cerdas,
tidak eksis, dan tidak punya pacar. Hal yang paling Gue syukuri waktu SMA
adalah cita-cita Gue untuk bertemu serta berteman dengan wanita ber-tetek
sempurna telah terpenuhi. Itu lebih dari cukup buat Gue. Sungguh.
3 tahun Gue habisin dalam tekanan nasib berada pada
strata pergaulan yang tidak strategis. Hal inilah yang membuat Gue jadi ngiri
pada kakak-kakak yang sedang berbentuk MAHASISWA. Enak gitu kayaknya KULIAH,
bisa make baju bebas waktu ke kampus, dan terlihat santai. Dan satu lagi, Gue
nggak yakin kalau di Universitas yang katanya tempat para intlektual muda, juga
berlaku penggolongan status pergaulan seperti yang terjadi di SMA. Pemikiran
yang 3 tahun kemudian Gue sesali.