Posted by : Unknown Senin, 30 Mei 2011

Seberapa penting sebuah pengakuan bagi sebagian banyak orang?? ada beberapa pilihan jawaban tentunya :
  1. Penting abiiizzzz...(tanpa pengakuan hidup ini takkan indah)
  2. Gak begitu penting ( ada pengakuan it's ok,,gak ada juga gak bakalan jatuh miskin)
  3. Gak penting banget (lebih penting punya wajah ganteng)
Jawaban pada poin 1 tentu bisa dianggap benar jika Anda berada pada posisi dimana sebuah pengakuan akan sangat berarti bagi kelangsungan hidup Anda,,bisa kita ambil contoh seperti :
  • Menjadi pacar Agnes Monica,pengakuan disini sangat penting karena menjadi pacar seorang artis terkenal, sexy, cantik, dan tentu jago dancer  tapi oleh sebagian besar masyarakat Republik Indonesia melihat Anda sebagai tukang kebun atau bahkan tukang pijat sewaan. Sungguh dugaan yang tak BERMORAL!!!. Hal ini tentu sebuah aib bagi Anda atau bahkan bagi keluarga Anda.
Nah,situasi pada jawaban  poin 1 ini pernah Gw alamin..(bukan menjadi tukang kebun atau tukang pijat Agnes Monica) Pada satu waktu Gw pernah menjalin hubungan dengan cewek yang bisa dibilang populer, sebut saja namanya Bunga...
Dari awal Gw pedekate banyak orang yg menyangsikan jikalau suatu saat Gw bisa dapetin si Bunga ini, bahkan ada beberapa temen Gw yg dengan sangat biadab dan tak beriman rela nelen sandal merk Swalow klo Gw bisa pacaran ma Bunga.(jenis temen yg layak dijitak dengan menggunaka palu godam)

Well,orang jelek  memang sering dinaungi keberuntungan,,akhirnya dengan segala macam bujuk rayu, dan paksaan menggunakan senjata tajam bernama linggis, Bunga akhirnya takluk di hadapan ketampanan Sang Kolor Batik (baca:GW) , kenyataan ini membuat beberapa temen Gw harus bebesar hati serta menepati janji sucinya untuk nelen sandal Swalow mentah-mentah secara berjamaah!!

Setelah itu,penderitaan bertajuk "MAHALNYA SEBUAH PENGAKUAN"  dimulai,..

Saat Gw buka akun friendster (dahulu kala akun facebook sangatlah jarang diketemukan anak muda) banyak yang mengirimi testimoni dari ucapan selamat, hujatan, sampai testimoni promosi MLM.. Banyak orang (baca; manusia penuh kedengkian dan tak berperasaan) menanyakan ilmu pelet macam apa yg Gw gunakan untuk meluluhkan hati si Bunga...Bahkan ada yg rela bayar beberapa ribu untuk mendapatkan mantra sakti buat dapetin cewek cakep.
Poinya,banyak orang bertampang dekil tak beraturan dan punya hobi ngupil kayak Gw gak ada yang percaya klo Bunga Gw dapetin dengan cara-cara elegan penuh kejantanan seperti layaknya inspektur India melakukan tarian erotis untuk menaklukan gadis berhidung mancung. Dan PENGAKUAN itu semakin mahal setelah Bunga juga meragukan kewarasan otaknya atu lebih tepat kemampuan indera penglihatanya dalam menentukan pilihan kepada Gw!!!

Suatu hari Si Bunga pernah nanya ke Gw

"Eh,kita dulu kok bisa jadian ya?"

"Karena Gw tampan,dan Loe tergila-gila ma kegantengan Gw" jawab Gw penuh kepercayaan diri

"Emang gitu??" Mulai muncul keraguan dari Bunga tentang fakta yang barusan Gw ucapin

"Seingetku sih gitu."

"Kok bisa ya Gw jatuh cinta ma Kamu??Padahal kan Kamu gak ganteng2 amat,dekil lagi,apalagi hobimu ngupil sembarangan"

"...."

Dan setelah itu obrolan tampak seperti pertemuan antara korban pencopetan dengan pelaku kejahatan...

Nah lo,bayangin, pasangan Gw aja masih belum percaya bisa jadian ma Gw..apalagi orang lain yang gak ngerti tentang betapa layaknya Gw sebagai laki-laki idaman para wanita. Dan ini semakin menguatkan dugaan temen2 Gw jiakalau Gw menggunakan cara-cara mistis untuk dapetin Bunga. Tapi itu gak matahin hati ato nyali Gw buat jalanin hubungan dengan Bunga, justru itu jadi semacam cambuk kuda lumping buat Gw. Artinya,Gw harus jadi kuda lumping untuk nunjukin ke Bunga, ke temen2 Gw, kalo Gw adalah seorang pacar yang pantas untuk diakui secara de facto dan de jure..sungguh kuda lumping yang budiman...
Tanpa pengakuan bukan berarti Gw harus diam aja ato sok cuek dengan keadaan yang sama sekali gak kondusif ini. Paling gak Gw harus bisa tunjukin ke Bunga kalo dia gak salah milih orang sebagai Pangeranya...Yup,dimulai dari hal yang kecil,kejutan2 kecil dan romantis bisa bikin dia semakin yakin.BAHWA GW MEMANG GANTENG...kuda lumping yang ganteng dan elegan.

Satu hari Gw siapin kejutan buat Bunga,Gw siapin lilin di balkon kontrakan, Gw tata sedemikian rupa dengan tujuan malam harinya Gw dan Bunga bisa liat bintang bareng di atas balkon sambil makan cilok berdua dan disertai hiasan lilin-lilin kecil ini...sungguh suasana yang sangat romantis...so sweeetttt...
Persiapan sudah selesai, setelah kumandang Adzan Isya selesai Gw jemput Bunga dari kosnya dan Gw ajak meluncur ke kontrakan Gw..

"Mau kasih kejutan apa sih Yank?"

"Udah ntar liat aja,kalo dikasih tau kan bukan kejutan namanya"

"Gak ada senjata tajam ato adegan penyiksaan kan Yank???" kekhawatiran yang sangat wajar bagi gadis baik-baik seperti Bunga dalam menghadapi kejutan dari seorang macam Gw.

"Nggak ada Yank...percaya deh ma Aku"

"Ya deh.." Bunga tampak pasrah dalam menerima takdirnya malam itu.

Akhirnya Gw tutup mata Bunga dengan sehelai saputangan, dan tak lupa Gw menayakan beberapa pertanyaan penting

"Ini berapa???" tanya Gw sambil menunjukan 3 jari ke hadapan Bunga

Dan Bunga menjawab penuh keyakinan

"24!!!" Well, Gw yakin kalo Bunga memang gak bisa melihat apapun.

Gw ajak Bunga naek tangga menuju balkon, sesampainya di atas Gw buka penutup matanya...dan Bunga melihat kejutan yang dah Gw siapin dari siang hari..Bunga cuma terdiam tanpa ekspresi setelah melihat rentetan lilin kecil berjejer rapi menyala terang, sementara gw nyengir kuda berharap dia meluk dan ngucapin,

"KAMU GANTENG BANGET DEH YANK!!!"

Bunga masih termenung melihat itu semua,

"Kok diem aja Yank?" Tanya Gw takut kalo kejutan yang Gw buat ini sama sekali gak mengesankan

"..."

Gw lihat butiran air menetes dari pelupuk matanya menuju pipi bersihnya, terlihat karena pantulan cahaya dari lilin-lilin ini...dari kejutan yang Gw siapin buat dia...

"Kok nangis Yank..?"

"Kamu tau, ini kejutan terindah yang pernah aku dapetin..." Bunga menghampiri Gw dan memeluk tubuk rapuh Gw

"...."

"Bunga sayang banget ma Kamu Yank" Dan air matanya masih menetes, saat pelukan kami menjadi lebih erat....

Terkadang sebuah pengakuan itu mahal harganya,,tapi itu nggak akan menjadi lebih penting dibandingkan usaha kita untuk memperjuangkan pengakuan itu...

Memory 23 Maret 2007
  Untuk Pemilik Senyum Itu..

{ 1 komentar... read them below or add one }

Popular Post

Blogger templates

- Copyright © JOMBLO YANG TERTUKAR -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -